Pages

Jumat, 02 Juli 2010

Indonesia di Tahun 2020

Oleh:Ading Sutisna
Teruntuk orang-orang Indonesia yang mendambakan, bangsa dan nusa Indonesia menjadi bangsa dan nusa yang baldah, thoyyibah wa Robbun ghofur.

Apa yang diharapkan Indonesia di tahun 2020?
Indonesia diperkirakan akan out of game
karena,
sampai dengan saat ini,
bangsa ini,
belum pernah dipimpin oleh pemimpin yang berkualitas.
Engkau tahu:
“Apa syarat-syarat untuk menjadi pemimpin yang berkualitas?”
“Aku berpendapat, pemimpin itu harus memiliki 5 SIFAT. Ya…! SIFAT sebagai syarat untuk menjadi pemimpin berkualitas”.

S yang pertama adalah Sidiq, Jujur.
Pemimpin itu harus jujur.
Pemimpin yang tidak jujur, bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan dirinya sendiri
Pemimpin yang jujur lebih mengutamakan kepentingan orang banyak yang dhuafa, dibandingkan kepentingan dirinya, keluarganya atau kelompoknya.
Kamu lihat, apakah pemimpin di dekatmu lebih mementingkan orang kebanyakan yang dhuafa?, atau Ia lebih mementingkan dirinya, keluarganya atau kelompoknya?

I yang kedua adalah Istiqomah, konsisten
Pemimpin yang berkualitas itu, omongannya bisa dipegang
Jangan memilih orang munafik sebagai pemimpin
orang munafik itu,
bila Ia berkata, Ia dusta,
bila Ia diberi kepercayaan (amanah), Ia berkhianat,
bila Ia berjanji, tidak Ia tepati.

F yang ketiga adalah Fathonah, cerdas

A yang keempat adalah Amanah, dapat dipercaya

T yang kelima adalah Tabligh, mengajak, memobilisasi orang untuk berbuat baik

Pemimpin yang berkualitas akan menghasilkan karya yang berkualitas, bila Ia berkerja didasari oleh 5 prinsip DAPAT

D yang pertama, adalah Demokratis, yaitu memberikan peluang seluas mungkin kepada para stakeholders untuk berpartisipasi dalam peningkatkan kualitas karya, apalagi untuk organisasi publik, tidak ada alasan bagi pemimpin untuk bersifat otokrasi. Organisasi publik yang dijalankan dengan kepemimpinan otokrasi, akan menjadikan organisasi itu milik pimpinan, bukan milik publik. Pimpinan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Bila hal itu terjadi, pimpinan seperti itu, harus disingkirkan.

A yang kedua adalah Adaptif. Tidak ada sesuatu yang statis, kecuali kematian. Demikian pula organisasi. Seperti halnya organ (tubuh) yang selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, tetapi tetap memelihara eksistensinya. Tanpa eksistensi, sesuatu itu sebenarnya tidak ada. Larut atau melebur itu bukan adaptif, karena sesuatu yang larut atau melebur itu menjadi tidak ada. 

P yang ketiga adalah Profesional
Profesional, adalah orang yang bekerja yang menghasilkan karya yang berkualitas. Karya yang berkualitas menuntut kerja yang berkualitas. Dan kerja yang berkualitas memerlukan ilmu, pengetahuan dan seni.

A yang keempat adalah Akuntabel
Akuntabel, adalah bertanggung jawab
Pemimpin yang berkualitas bertanggung jawab terhadap yang telah diputuskannya

T yang kelima adalah Transparan
Transparan, adalah keterbukaan
Pemimpin yang berkualitas membuka diri terhadap hak stakeholders untuk memperoleh informasi, dengan tetap memperhatikan dan dapat membedakan antara hak private dan hak publik

Pemimpin yang memiliki 5 SIFAT dan berkerja dengan didasari 5 prinsip DAPAT, akan memperoleh DANA.
Apa,…..DANA? Fulus….?
Ya,……DANA! Ya…..Fulus…..! Tetapi, tidak hanya Fulus.
Dunia Akhirat, Nikmat Akhirnya.
“Barang siapa yang bekerja untuk akhirat, Ia akan mendapat dunia dan akhirat, 
barang siapa yang bekerja untuk dunia semata, Ia hanya akan mendapat dunia”.
Kamu tahu orang yang mengejar dunia semata?
Al-Qur’an menyebutnya, Ia seperti binatang.
Thomas Hubbes, menyebutnya,”serigala atas sesama”.

Aku berkeyakinan, pemimpin bangsa yang menjalankan 5 SIFAT dan 5 DAPAT
Akan menghantarkan bangsa dan nusa ini menyongsong tahun 2020 
dengan penuh ketegaran dan percaya diri.
Bukan bangsa kuli, dan menjadi kulinya bangsa-bangsa.

Jakarta, 2 Shafar 1426 H/ 12 Maret 2005


1 komentar:

Unknown mengatakan...

2020 = 10 tahun dari 2010
Dapatkah kita 'berlari' menuju SIFAT?
Jawabannya ada pada tiap cermin yang tiap pagi engkau lihat, sudahkah kita ber-SIFAT???

Dari Gummersbach
Salam

Posting Komentar